GLAGAHOMBO (29/05/16). Masyarakat Dusun Glagohombo Sucen Salam Magelang yang terdiri dari 4 RT itu, memfasilitasi penyelenggaraan Sadranan pada tahun ini di daerahnya, seperti yang sudah dilakukan pada tahun-tahun yang sebelumnya. Mereka antusias menyambut kehadiran para ahli waris Maqbaroh Tremas Glagahombo, untuk mengikuti Upacara Tradisi Sadranan yang puncak acaranya akan diselenggarakan hari ini Ahad 22 Sya'ban 1437 H, atau tanggal 29 Mei 2016.
Puncak acara Sadranan, rencana akan dilangsungkan mulai pukul 09.00 wib, sampai paripurna. Untuk itu masyarakat diminta datang lebih awal, pukul 08.30 wib. agar lebih bisa memastikan tingkat kesiapannya. Demikian kata Kholil, seorang tokoh masyarakat Glagahombo dalam sambutan di acara Tahlil pada malam hari menjelang puncak acara Sadranan dilakukan. Bertindak sebagai pemimpin tahlil malam ini yaitu K.H Habibulloh.
Rangkaian upacara tradisi Sadranan di Glagahombo ini memang kegiatannya bermacam-macam. Mulai dari kerjabakti membersihkan rerumputan di Makam Tremas, tahlil bersama masyarakat di malam puncak upacara tradisi Sadranan, dan acara intinya sendiri dilakukan pada hari Ahad, waktu pagi sampai siang menjelang waktu dhuhur tiba.
Kerja bakti kebersihan makam sudah dilaksanakan jauh-jauh hari sebelum acara puncak. Tahlil bersama warga Glagahombo di malam acara puncak, berlangsung khidmat diikuti oleh sekitar 200 orang. Kegiatan di malam tahlil ini, juga tidak melulu tahlil. Sebagian yang hadir, melakukan kegiatan muqadaman (membaca al-Qur'an dengan cara dibagi-bagi di antara peserta, dan dilakukan serentak) terutama yang dilakukan oleh para santri dari Pesantren al-Husein, yang sengaja datang mengikuti acara tahlil malam ini, di Serambi Masjid Glagahombo.
Puncak acara Sadranan dilangsungkan hari Ahad ini, dengan menghadirkan pengisi mau'idloh hasanah yaitu Habib Zen Husein Aidit dari Magelang.
Seperti kita tahu, dzurriyah K.H Sholeh Jonggrangan, yang dimakamkan di Makam Tremas Glagahombo, yaitu: Ny.Hj. Muniroh (ada yang menyebut Mbah Maniroh), K.H Abdurrohman, H. Ahmad Rifa'i, Ny. Siti Badriyah, ketiganya asli menetap di Glagahombo, Ny. Hj. Barziyah Krakitan, K. Dahroni Krakitan, K.H Muhyiddin Glagahombo, Ny. Hj. Ambariyah Glagahombo, dan H. Turmudzi Paron.
"Bahkan, Ny. Riqoyah (isteri H. Turmudzi) yang asli Paron Ngawi Jawa Timur saja kepingin kalau sudah meninggal dunia nanti, dimakamkan di Makam Tremas Glagahombo..." kata Muh. Arif Tomtom, putera sulung K.H Habibulloh. "Kalau H. Turmudzi dimakamkan di makam sini, karena memang diminta demikian oleh K.H Habibulloh kakaknya, pada waktu itu," tambah keterangan dari Tomtom.
Puncak acara kegiatan Sadranan, akan dilakukan di serambi Masjid Glagahombo, Nampak, pada dinding di bagian selatan serambi masjid terpampang benner besar bertuliskan antara lain Majelis Birrul Walidain, nama lain upacara tradisional Sadranan. Di pelataran masjid itu juga sudah disiapkan tratag, berikut kursi-kursinya untuk nengantisipasi banyaknya peserta yang akan hadir pada puncak acara.***
Kontributor berita: Muh. Arif Tomtom, Muhammad Matin, dan Akur Kaonang.
by : H. Abu Hasan, S.Sy | dibaca 14457 kali
BACA LAINNYA :